Syawalan 1446 H sebagai Momentum Memperkuat Ukhuwah Keluarga Besar UAD
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar syawalan keluarga besar UAD pada hari Rabu, 9 April 2025 / 10 Syawal 1446 H bertempat di lantai 2 Masjid Islamic Center. Acara ini dihadiri oleh segenap kepala unit kerja, dosen, tenaga kependidikan, dan karyawan UAD. Turut hadir juga Badan Pengawas Harian (BPH) UAD, Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd serta Wali Kota Yogyakarta periode 2001-2006 dan 2006-2011, Drs. H. Herry Zudianto, M.M. Pelaksanaan syawalan dilaksanakan secara luring dan daring melalui siaran langsung pada kanal YouTube @klik_uad.
Syawalan merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh UAD setiap bulan Syawal dengan tujuan untuk memperkuat ukhuwah keluarga besar UAD. Selaras dengan tujuannya, syawalan kali ini bertemakan “Merajut Ukhuwah dalam Sinergi, Menguatkan Kampus Unggul Berkemajuan”
Pertama-tama acara dibuka dengan tadarus bersama seluruh hadirin. Setelah acara tadarus, salah satu dari perwakilan jamaah haji UAD, Dr. Muhammad Hamdi, S.E., MBA., menyampaikan ucapan pamit mewakili jamaah haji UAD yang berkesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini bersama 10 civitas akademik UAD lainnya.
Acara berlanjut dengan sambutan oleh Prof. Dr. Muchlas, MT., selaku Rektor UAD yang secara resmi menandai dibukanya acara syawalan. “Momentum Idul Fitri merupakan momentum untuk merajut kasih sayang, yang akan memperkuat ukhuwah dalam sinergi. Dengan saling menyayangi dan ukhuwah yang bersinergi diharapkan terwujud kampus unggul berkemajuan,” ucap Prof. Muchlas.
Memasuki inti acara adalah tausiyah yang disampaikan oleh penceramah dari Ketua PP Muhammadiyah Bidang Kesehatan itu sendiri, yakni dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan keutamaan tindakan memberi maaf yang dilakukan saat acara halal bihalal. Menurut penelitian neurosains, orang yang tidak memberi maaf jika diteliti otaknya dan di-scan MRI maka otaknya terlihat stress. Oleh karena itu, jika sudah meminta maaf janganlah mengulangi perbuatan dosa.
Fenomena kebahagiaan seseorang juga erat kaitannya dengan konsep menjaga hubungan baik dengan orang lain. Dalam Islam, kita mengenal konsep silaturahmi yang telah diajarkan oleh Nabi sejak 14 abad yang lalu. Berbagai penelitian telah membuktikan betapa pentingnya silaturahmi ini. “Salah satu penulis buku tentang relasi sosial, Susan Tinker, menuliskan tentang sebuah desa di Italia yang memiliki angka harapan hidup tinggi, rata-rata berusia sampai 90 tahun. Setelah diteliti, ternyata relasi sosial masyarakatnya baik dan saling bertatap muka. Penelitian lain oleh Robert Waldinger juga mengungkapkan hal yang sama bahwa orang yang bahagia itu yang sehat dan mempunyai relasi hubungan dengan baik ke orang lain. Dengan relasi sosial yg baik maka akan menciptakan sinergi yg baik. Dengan sinergi orang tidak akan saling menjelekkan.”
Pengajian syawalan ditutup dengan kutipan sebuah hadist: dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda “Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada. Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)
Segenap civitas akademik Fakultas Kedokteran (FK) UAD juga turut hadir dalam syawalan dengan mengenakan seragam batik Muhammadiyah. Hadirnya civitas akademik FK dalam acara seperti ini diharapkan menjadi sarana untuk memperkuat tali silaturahmi dan memperluas jaringan dengan fakultas dan unit kerja UAD lainnya.